Home / Ekonomi / News / Pemerintah

Jumat, 3 Januari 2025 - 04:26 WIB

Diawal Tahun Suhaida Srikandi Aceh Selatan Kunjungi UMKM Benang Kasab Ayuana

Aceh Selatan, Habanusa – Suhaida Srikandi Aceh Selatan baru-baru ini melakukan kunjungan ke UMKM Benang Kasab Ayuana yang berlokasi di Gampong Madat dan Gampong Air Sialang Hilir, Rabu 1/01/2025.

Kunjungan ini sebagai bagian dari upaya untuk mendukung dan mempromosikan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Aceh Selatan. UMKM Benang Kasab Ayuana sendiri dikenal dengan produk-produk kerajinan atau tekstil khas daerah.

Suhaida sangat mengapresiasi keteguhan Bu Yuana dalam memberdayakan banyak ibu rumah tangga melalui UMKM Benang Kasab Ayuana. Meski tanpa bantuan dari pemerintah, Bu Yuana berhasil menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan para ibu rumah tangga dalam usaha tersebut, memberikan mereka kesempatan untuk berkontribusi secara ekonomi.

Inisiatif ini menunjukkan keberhasilan dan dedikasi dalam mengembangkan UMKM secara mandiri, yang tentu saja menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat Aceh Selatan, Ungkapnya

Yuana menyebutkan Meski sudah memberikan peluang kerja bagi para ibu rumah tangga di kedua gampong selama 20 tahun, Namun Usaha Benang Kasab Ayuana hingga kini belum pernah mendapatkan bantuan apapun dari pemerintah”.

“Awalnya saya harus mengetuk pintu rumah warga untuk menawarkan hasil kerajinan saya, masuk dan keluar kampung merupakan kegiatan rutin yang saya lalui agar usaha ini tetap berdiri kokoh, dan alhamdulillah UMKM benang kasab yang kita jalani telah dapat mempekerjakan para kaum perempuan di dua desa.

Kita berharap Kedepannya Benang Kasab Yuana mendapat perhatian dari pemerintah Aceh Selatan agar kebutuhan bahan pembuatan kasap mencukupi dan bisa menambah peluang kerja bagi perempuan lainnya yang memiliki keinginan untuk belajar menenun Kasab.

Di samping itu, Suriani salah seorang pekerja Gampong Air Sialang Hilir yang tengah berjuang melawan penyakit gagal ginjal menyampaikan kepada Suhaida, Sebagai ibu rumah tangga ia harus menjalani cuci darah dua kali seminggu di Banda Aceh, namun keterbatasan biaya sering kali menjadi hambatan besar baginya.

“Kadang saya tidak tahu harus bagaimana. Untuk biaya transportasi saja, saya sering meminjam dari tetangga, Meski dalam kondisi yang sulit, Suriani tetap berusaha produktif dengan bekerja di bawah bimbingan Yuana di UMKM Benang Kasab.

Suriani mengungkapkan bahwa ia dan keluarganya tidak memiliki rumah pribadi. Baru-baru ini, masyarakat Gampong Air Sialang Hilir menunjukkan solidaritas dengan menggalang dana untuk membeli sebidang tanah bagi keluarga Suriani. Namun, mereka masih membutuhkan bantuan lebih lanjut untuk membangun rumah yang layak.

Suami Suriani  yang berprofesi sebagai imam meunasah tidak memiliki pekerjaan lain, dan selama ini berbagai proposal bantuan yang diajukannya ke dinas terkait belum mendapatkan tanggapan.

Suhaida menambahkan, Saya akan mencoba membawa persoalan ini ke pihak terkait agar ada solusi yang nyata, baik untuk UMKM maupun untuk pengobatan Bu Suriani.

“Kita berharap di tahun 2025 ini perhatian pemerintah bisa lebih merata, terutama kepada UMKM yang telah terbukti memberikan dampak positif bagi masyarakat”.

Suhaida juga berkomitmen untuk mendukung UMKM Benang Kasab Ayuana agar mendapatkan bantuan yang layak.

Sumber : Alkabir

Share :

Baca Juga

News

DPW Muda Seudang Aceh Selatan Gelar Diskusi, Ketua KPA Wilayah Lhok Tapaktuan: Mengawal Kekhususan Aceh dalam UUPA

News

Ny. Nafisah Mirwan,Ms Kunjungi UMKM Kerajinan Benang Kasab “Adat Kito” Gampong Gelumbuk

News

Muswil TASTAFI ke II Kabupaten Aceh Selatan: Regenerasi Kepemimpinan untuk Dakwah yang Lebih Progresif dan Mempersatukan Umat

News

NU Aceh Selatan Dukung Penuh Program Magrib Mengaji: Membangun Generasi Qurani

Kriminal

Polres Aceh Selatan Berhasil Ungkap Jaringan Narkoba, 1450 Gram Sabu Diamankan

News

SMAN 10 Farhan Banda Aceh Gelar Kegiatan Pelepasan Siswa Kelas XII

News

Siswa SMAN 3 Banda Aceh Raih Nilai Tertinggi Try Out Se-Kota Banda Aceh dan Aceh Besar

News

Pemerintahan Baru Hadapi Krisis Warisan, Reformasi Birokrasi Jadi Kebutuhan Mendesak di Aceh Selatan