Aceh Selatan, Habanusa – Terkait kasus kekerasan seksual terhadap dua anak yang menggemparkan masyarakat Aceh Selatan, Abon Tgk. H.M Suryadi Anwar, seorang ulama sekaligus Pimpinan Dayah Nurul Yaqin, Labuhanhaji Timur, Aceh Selatan, menyuarakan kecaman keras dan menyerukan kebangkitan moral bersama dalam menghadapi kejahatan keji ini.
Dalam keterangannya, beliau mengajak seluruh masyarakat Aceh Selatan untuk tidak diam dan bersatu memberantas segala bentuk kemungkaran, terutama yang mengancam keselamatan dan kehormatan generasi muda.
“Mari sama-sama kita gaungkan untuk memberantas kemungkaran di bumi Syekh Muda Waly. Amar makruf nahi mungkar adalah tanggung jawab bersama — bukan hanya tugas ulama dan aparat, tapi seluruh umat,” tegas Abon Tgk. Suryadi Anwar.
Beliau juga menekankan bahwa bumi Aceh Selatan, yang dikenal dengan warisan keilmuan dan spiritualitas dari Syekh Muda Waly Al-Khalidi, harus menjadi tanah yang subur untuk nilai-nilai kebaikan dan keadilan — bukan tempat bagi pelaku maksiat dan predator anak.
“Tanah para aulia ini tidak boleh dikotori oleh tindakan biadab seperti itu. Kita harus bangkit, menjaga marwah daerah ini dari orang-orang yang tidak takut kepada Allah dan berani merusak anak-anak yang merupakan amanah,” lanjutnya.
Abon Tgk. Suryadi menyerukan kepada aparat penegak hukum untuk bertindak tegas, sekaligus mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali semangat pengawasan sosial berbasis agama dan nilai gotong royong.
“Ketika amar makruf nahi mungkar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, insya Allah kita bisa cegah kemungkaran sejak dini. Jangan biarkan pelaku bersembunyi di balik status sosial atau usia. Yang salah tetap salah, dan harus dihukum,” ujarnya.
Beliau menutup pernyataannya dengan mengajak masyarakat untuk memperkuat pendidikan agama, membangun komunikasi terbuka dalam keluarga, serta menjadikan masjid dan dayah sebagai pusat pembinaan akhlak dan pelindung moral generasi muda.