Aceh Selatan, Habanusa – Dukungan terhadap sikap tegas Bupati Aceh Selatan, H. Mirwan, MS, SE, M.Sos dalam menolak praktik jual beli jabatan di lingkup Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan terus mengalir dari berbagai tokoh masyarakat dan ulama.
Kali ini, apresiasi datang dari Abuna Tgk. H. Mohd. Ja’far Amja, S.Hi, Ketua TASTAFI Aceh Selatan terpilih periode 2025–2030, yang juga merupakan anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh Selatan dan Pimpinan Dayah Sirajul Ibad Meukek.
Menurut Abuna Ja’far, pernyataan Bupati Mirwan merupakan langkah berani yang harus didukung oleh seluruh elemen masyarakat, khususnya para ulama yang memiliki tanggung jawab moral dalam mendampingi dan mengawal jalannya pemerintahan.
“Sikap beliau ini mencerminkan karakter kepemimpinan yang amanah. Dalam Islam, jabatan itu bukan tempat mencari keuntungan pribadi, tapi ladang untuk mengabdi dan melayani umat,” ujar Abuna Ja’far di Meukek, Kamis (1/5/2025).
Ia menambahkan bahwa penolakan terhadap praktik transaksional dalam pengisian jabatan adalah bentuk komitmen terhadap nilai-nilai syariat yang menekankan pada keadilan, kejujuran, dan profesionalitas.
“Ini bukan hanya urusan duniawi. Ketika pemimpin menjunjung tinggi prinsip moral dan menjauhi praktik jual beli jabatan, maka ia telah menunaikan sebagian dari tanggung jawab akhiratnya. Ulama tentu sangat mendukung,” lanjutnya.
Abuna Ja’far juga menilai bahwa langkah Bupati Mirwan ini harus dilanjutkan dengan sistem pengawasan yang kuat serta partisipasi publik yang aktif, agar cita-cita membangun birokrasi yang bersih tidak hanya berhenti pada retorika.
“Kami dari TASTAFI siap menjadi mitra strategis dalam membimbing masyarakat dan aparatur untuk terus menghidupkan semangat keislaman dalam pemerintahan. TASTAFI hadir bukan hanya untuk zikir, tapi juga untuk menanamkan nilai-nilai akhlakul karimah dalam semua lini kehidupan,” tegasnya.
Ia juga mengajak para tokoh agama dan pemimpin masyarakat untuk bersinergi mendukung langkah Bupati Mirwan, agar semangat reformasi birokrasi ini dapat membawa perubahan nyata bagi Aceh Selatan.
“Kalau kita tidak bersatu menjaga pemerintahan ini dari praktik tidak sehat, maka yang rugi adalah rakyat. Mari kita jaga bersama amanah ini, karena tanggung jawab bukan hanya di dunia, tapi juga di hadapan Allah kelak,” pungkas Abuna Ja’far.
Pernyataan ini semakin mempertegas bahwa dukungan terhadap kepemimpinan Bupati Mirwan tak hanya datang dari ranah birokrasi, tetapi juga dari tokoh-tokoh ulama kharismatik yang memiliki pengaruh luas di tengah masyarakat Aceh Selatan.