Home / News / Pilkada / Politik

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 14:32 WIB

Ribuan eks Kombatan dan Masyarakat Pidie Jaya Deklarasi Dukung Cagub-Cawagub Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi

MEUREUDU – Ribuan eks kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan maayarakat Pidie Jaya, menyatakan dukungan untuk pasangan calon (paslon) Gubernur-Wakil Gubernur Aceh nomor urut 1, Bustami Hamzah – M Fadhil Rahm pada Pilkada yang akan berlangsung 27 Nopember 2024 mendatang.

Dukungan tersebut dinyarakan secara terbuka dalam sebuah acara deklarasi dan kampanye terbuka yang berlangaung di Gampong Nyong,  Kecamatan Bandar Dua, Pidie Jaya, Sabtu (26’10/2024) petang.

Deklarasi dukungan tersebut seikitnya dihadiri   sekitar 500 eks kombatan GAM Tripoli, Libiya, dan dalam negeri. Para tokoh eks kombatan yang hadri antara lain, Kapten Hamid Ulee Gle, dan Bang Din Provos Bandar Dua (Komamdan Operasi Wil IV).

Abi Sunardi Ulim,  Abu Leman Gapi eks Tripoli, Armia Ubiet eks Tripoli (mantan Ketua DPRK Pidie Jaya), Abubakar alias Baka Ubiet eks Tripoli, Rusli pasukan Deli Jangka Buya,  Kamaruddin alias Abu Sayep Bandar Dua, Bustami alias Tyson Tiro,  Nagoya Paru, Keyong Lhung Putu, Asnawi Ule Gle, Abu Puteh Paru, Sulaiman alias Mak Ui Meurah Dua, Safrizal Ule Gle, dan Nazar M Namploh.

Abubakar alias Baka Ubiet dalam orasinya menyatakan, pihak sudah siap berada di garda terdepan untuk memenangkan Cagub Bustami Hamzah yang merupakan paslon nomor urit 1, dalam Pilkada Aceh kai ini
“Pidie Jaya Cagub Bustami harus menang dengan persentase yang besar. Busatmi calon pemimpin yang layak dipilih, karena memiliki pengalaman biokrasi cukup handal,” katanya sambil.meneriakan hidup Bustami, menangkan nomor 1.

Hal senada juga diungkapkan, Sulaiman alias Leman Gapi. “Kita tidak boleh ditipu lagi. Kali ini kita harus pilih putra terbaik Aceh untuk gubernur yaitu, Bustami – Fadhil. Aceh hatus berubah kedepan yang lebih baik,” ujarnya.

Nazar M Namploh mengajak massa yang hadir untuk memenangkan Om Bus –panggilan akrab Bustami— sebagai Cagub nomor urut 1. “Kalau Aceh ingin berubah dan ada harapan pilih Bustami calon Gubernur nomor urut 1,” teriaknya.

Azhar Nagoya menyatakan, saat ini bukan berperang memangku senjata, tapi berperang dengan politik.

“Bukan orang itu saja bisa berperang, kira juga bisa berperamg. Perang saat ini adalah perang politik. Kita jangan tertipu lagi, karena telah kita rasa selama ini banyak eks kombatan yang hidup melarat menjadi buruh tani, saya sendiri sekarang jadi petank jagung. Yang enak cuma mereka itu. Maka kali ini kita harus mendukung Bustami sebagai Gubernur Aceh sehingga nasib kita rakyat Aceh fan termasul.kombatan akan ada perubahan kedepan. Karena Bustami sosok yang mampu membawa perubahan bagi Aceh,” ungkap Nagoya.

Ulama dan tokoh masyarakat Pidie Jaya, Waled Munir Kiran mengatakab, sosok pemimpin yang dipilih dalam agama sudah ditentukan dan harus memiliki tiga syarat yaitiu, memiliki kemampuan, memiliki etos kerja yang tinggi dan amanah.

“Saya meilihat tiga syarat tersebut ada dimiliki oleh Cagub-Cawagub Bustami Hamzah – M Fadhil Rahmi. Maka saya mengajak semua masyarakat Pidie Jaya

Cagub Bustami

Cagub Bustami Hamzah dalam orasinya mengatakan, pihaknya merasa sangat berbahagia hari ini, karena bisa bertemua dengan keluarga dan saudara yang ada di Pidie Jaya.

“Sebenarnya yang cukup bahagia hari ini adalah saya, karena bisa bertemu dgn keluarga dan saudara saya yang ada di Pidie Yaya. Saya datang untuk meminta tolong pada keluarga dan saudara saya, karena saya maju sebagai Gubernur Aceh. Tolong dukung dan pilih saya pada tanggal 27 Nopember 2024 nanti,” pinta Bustami yang mantan Sekda Aceh itu.

Cagub Bustami dalam kesempatab itu menyatakan, diirinya hanya sebagai hamba Alah SWT yang lahir dan besar di sebuah kampung kecil di Nicah, Kecamatan Grong-Grong, Pidie. “Saya sama seperti suadara adalah anak kampung, yang lahir dan besar di kampung,” ujarnya.

“Saya punya rasa dan asa. Karena setelah 17 tahun damai tahun tidak juga berubah aceh.
Maka saya ingin berjuang seperti eks kombatan untuk membangun Aceh. Insya Allah kalau ingin berubah mari kita berbegerak bersama sambil bergandeng tangan,” kata Bustami yang mendapat aplus ribuan massa hidup nomor 1.

Sebenarnya masyarakat tidak minta banyak, seperti petani kalau ada air di sawah mereka bisa menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun, serta ketersedian pupul yang cukup.

“Dengan hasil sawah tersebut mereka bisa mengasapi dapur dan menyekolahkan anak. Begitu juga nelayan bisa melaut dengan ketersedian bahan bakar minyak,” ungkapnya.

Di tahun 80-an era Gubernur Ibrahim Hasan katanya, Aceh hanya memiliki anggaran minim sekitar Rp 2 triliun. “Tapi di tersebut mampu dibangun irigasi dan baray selatan bisa bebas rakit. Kenapa ini bisa terjadi karena tatakelo pemerintahan saat itu sangat baik,” ungkap Bustami.

Tapi sekarang pasca damai Aceh memiliki anggaran mencapai belasan triliun tidak ada terjadi pembangunan infrastruktur yang baik sesuai kebutuhan masyarakat.

“Insya Allah kalau Allah mwngizinkan kami memimpin Aceh kedepab, saya akan mendorong ke arah pembangunan yang lebih baik sesui yang dibutuhkan masyarakat. Semua ini bisa terwujud kalau kita mau bergerak bersama untuk meraih kemenagan pada 27 Nopember 2024 nanti,” ajaknya.

“Kita tidak boleh ada niat.mengalahkan orang, tetapi bagaimana kita mencaro cara untuk meraih kemenangan,” timpal Bustami uang disambut teriakan menang nomor 1.

Share :

Baca Juga

News

DPD PERSIKINDO Provinsi Aceh Kunjungi DPC Kabupaten Aceh Selatan di Hotel Dian Rana Tapaktuan

News

Kapolres Aceh Selatan Ajak Warga Ciptakan Pilkada Damai dan Kondusif

News

Berkas Lengkap,Satres Narkoba Polres Aceh Selatan Serahkan Tersangka ke Kejaksaan

News

Ayah Caleu: Doa Lon Rayeuk Keu Gata Bustami Teupileh Keu Gubernur

News

Dukung Asta Cita Presiden RI Polres Aceh Selatan Launching Kampung Bebas dari Narkoba

News

Pj Bupati Cut Syazalisma Serahkan Kunci Rumah Bantuan Baitul Mal Aceh Selatan

News

Kapolres Aceh Selatan Hadiri Upacara Ziarah Makam di Makam T. Cut Ali dan Raja Lelo

News

Pimpinan Dayah di Barat Selatan Doakan Om Bus-Syech Fadhil Menang di Pilkada Aceh 2024