Aceh Selatan, Habanusa — Komitmen Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan dalam menjamin layanan kesehatan bagi keluarga miskin terus diperkuat. Dalam mendukung Program Bantuan Biaya Kebutuhan Pasien Berobat Rujukan Penyakit Kronis Keluarga Miskin, RSUD dr. H. Yuliddin Away (RSUD YA) Tapaktuan kini menyediakan ruang khusus pelayanan Baitul Mal demi mempermudah akses bantuan langsung di lingkungan rumah sakit, 28 Mei 2025.
Langkah ini menjadi bagian dari implementasi nyata sinergi antara lembaga pelayanan kesehatan dan lembaga zakat, dalam hal ini RSUD YA Tapaktuan dan Baitul Mal Kabupaten Aceh Selatan, untuk mempercepat dan mempermudah pengurusan bantuan biaya pengobatan bagi masyarakat kurang mampu.
Pelaksana Tugas Direktur BLUD RSUD YA Tapaktuan, dr. Erizaldi M.Kes, Sp.OG, menyampaikan bahwa penyediaan ruang ini merupakan bentuk empati dan tanggung jawab bersama dalam melayani pasien yang sedang berjuang melawan penyakit berat.
“Kami memahami bahwa selain rasa sakit, para pasien dan keluarganya juga menghadapi tantangan finansial. Dengan adanya ruang khusus ini, proses administrasi bantuan bisa dipercepat tanpa mereka harus bolak-balik ke kantor Baitul Mal,” ujar dr. Erizaldi.
Ruang tersebut akan difungsikan sebagai pos pelayanan informasi dan administrasi awal, tempat Staf Sekretariat Baitul Mal melakukan verifikasi dokumen serta membantu keluarga pasien memahami prosedur pengajuan bantuan. Pelayanan ini secara resmi akan dimulai pada 10 Juni 2025, dengan sistem piket dua sesi setiap hari kerja, yaitu:
Pagi: 10.00 – 12.00 WIB
Siang: 13.30 – 15.30 WIB
Hal ini diyakini akan memangkas waktu dan biaya, mengingat jarak kantor Baitul Mal dari RSUD mencapai sekitar 6 kilometer.
Kepala Sekretariat Baitul Mal Kabupaten Aceh Selatan, Gusmawi Mustafa, mengapresiasi dukungan penuh dari manajemen RSUD YA.
“Kami bersyukur atas komitmen pihak rumah sakit. Ini adalah langkah yang sangat bermanfaat bagi mustahiq. Tak hanya mempermudah, ini juga bentuk kemanusiaan dan pelayanan berbasis kolaborasi,” ungkap Gusmawi.
Ia menegaskan bahwa pelayanan tidak hanya akan berjalan di rumah sakit, namun staf juga tetap standby di Kantor Baitul Mal untuk melayani pasien atau keluarga pasien yang datang langsung.
Lebih lanjut, Gusmawi menambahkan bahwa Baitul Mal Aceh Selatan terus melakukan pembenahan, mulai dari sistem pelayanan, keterbukaan informasi, hingga percepatan realisasi program bantuan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat miskin.
“Kami tahu, mustahiq bukan hanya butuh bantuan materi, tapi juga kehadiran dan perhatian. Maka, ke depan kami akan memperluas jaringan layanan, termasuk menjalin kemitraan dengan lebih banyak rumah sakit rujukan dan mengefektifkan digitalisasi layanan untuk mempercepat proses,” tegasnya.
Bagi para pasien yang sedang menjalani pengobatan, terutama yang menderita penyakit kronis, kehadiran layanan ini diharapkan dapat menjadi suntikan semangat dan motivasi.
“Jangan pernah menyerah. Pasien dab Keluarga Pasien tidak sendiri. Ada banyak pihak yang siap mendampingi — keluarga, tenaga medis, dan lembaga seperti Baitul Mal. Penyakit memang ujian, tapi harapan adalah kekuatan. Kami di Baitul Mal akan terus berupaya memastikan Bapak Ibu Saudara kami tidak berjalan sendiri dalam masa sulit ini,” pesan Gusmawi.
Program bantuan ini akan terus berjalan dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. Pasien rujukan dari RSUD YA Tapaktuan ke Banda Aceh, Medan, hingga Jakarta akan tetap difasilitasi sesuai prosedur dan kelayakan penerima bantuan (mustahiq).
Dengan semangat “berkah untuk yang membutuhkan, amanah dalam pengelolaan”, Baitul Mal Kabupaten Aceh Selatan menegaskan tekadnya untuk menjadi jembatan pertolongan bagi masyarakat yang tengah berjuang.